HOME

Oktober 31, 2012

Teori Perencanaan Proyek suatu konstruksi


Pelaksanaan atau pekerjaan sebuah proyek konstruksi dimulai dengan penyusunan perencanaan, penyusunan jadwal (penjadwalan) dan untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan perencanaan diperlukan pengendalian. Sebelum pembahasan lebih lanjut maka pengertian dari ketiga kegiatan pokok itu diberikan sebagai dasar pemikiran lebih lanjut.



1.  Perencanaan

Perencanaan adalah suatu proses yang mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan memberikan pegangan bagi pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan (Imam Soeharto, 1997). Secara garis besar, perencanaan berfungsi untuk meletakkan dasar sasaran proyek, yaitu penjadwalan, anggaran dan mutu.
Pengertian di atas menekankan bahwa perencanaan merupakan suatu proses, ini berarti perencanaan tersebut mengalami tahap-tahap pengerjaan tertentu Tahap-tahap pekerjaan itu yang disebut proses. Dalam menyusun suatu perencanaan yang lengkap minimal meliputi :
a. Menentukan tujuan.
Tujuan dimaksudkan sebagai pedoman yang memberikan arah gerak dari kegiatan yang akan dilakukan.
b. Menentukan sasaran.
Sasaran adalah titik-titik tertentu yang perlu dicapai untuk mewujudkan suatu tujuan yang lelah ditetapkan sebelumnya
c. Mengkaji posisi awal terhadap tujuan.
Untuk mengetahui sejauh mana kesiapan dan posisi maka perlu diadakan kajian terhadap posisi dan situasi awal terhadap tujuan dan sasaran yang hendak dicapai
d. Memilih alternatif.
Selalu tersedia beberapa alternatif yang dapat dipergunakan untuk mewujudkan tujuan dan sasaran. Karenanya memilih alternatif yang paling sesuai untuk suatu kegiatan yang hendak dilakukan memerlukan kejelian dan pengkajian perlu dilakukan agar alternatif yang dipilih tidak merugikan kelak.
e. Menyusun rangkaian langkah untuk mencapai tujuan
Proses ini terdiri dari penetapan langkah terbaik yang mungkin dapat dilaksanakan setelah memperhatikan berbagai batasan.

Tahapan perencanaan di atas merupakan suatu rangkaian proses yang dilakukan sesuai urutannya. Dari proses tersebut perencanaan disusun dan selanjutnya dilakukan penjadwalan.
2. Penjadwalan

Penjadwalan dalam pengertian proyek konstruksi merupakan perangkat untuk menentukan aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek dalam urutan serta kerangka waktu tertentu, dalam mana setiap aktivitas harus dilaksanakan agar proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang ekonomis (Callahan, 1992). Penjadwalan meliputi tenaga kerja, material, peralatan, keuangan, dan waktu. Dengan penjadwalan yang tepat maka beberapa macam kerugian dapat dihindarkan seperti keterlambatan, pembengkakan biaya, dan perselisihan.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penjadwalan antara lain :
a)      Bagi pemilik :

(1) Mengetahui waktu mulai dan selesainya proyek.
(2) Merencanakan aliran kas.
(3) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya proyek.
b) Bagi kontraktor:
(1) Memprediksi kapan suatu kegiatan yang spesifik dimulai dan diakhiri.
(2) Merencanakan kebutuhan material, peralalan, dan tenaga kerja.
(3) Mengatur waktu keterlibatan sub-kontraktor.
(4) Menghindari konflik antara sub-kontraktor dan pekerja.
(5) Merencanakan aliran kas
(6) Mengevaluasi efek perubahan terhadap waktu penyelesaian dan biaya proyek.
3.  Pengendalian
       R.J. Mockler, 1972, dalam Imam Soeharto (1997) memberikan pengertian tentang pengendalian. Menurutnya, pengendalian adalah usaha yang sistematis untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dan standar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar sumber daya digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Berdasarkan pengertian yang diberikan oleh Mockler, maka proses pengendalian proyek dapat diuraikan menjadi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran.
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang telah ditentukan.
f. Mengadakan tindakan pembetulan.
Fungsi utama pengendalian adalah memantau dan mengkaji (bila perlu mengadakan koreksi) agar langkah-langkah kegiatan terbimbing ke arah tujuan yang telah ditetapkan. Pengendalian memantau apakah hasil kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan patokan yang telah digariskan dan memastikan penggunaan sumber daya yang efektif dan efisien.


Pengertian Rencana Angaran Biaya



Rencana Anggaran Biaya adalah suatu bangunan atau proyek adalah perhitungan banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah,serta biaya- biaya lain yang berhubungan dengan pelaksanaan bangunan atau proyek.

Anggaran biaya merupakan harga dari bahan bangunan yang dihitung dengan teliti, cermat dan memenuhi syarat. Anggaran biaya pada bangunan yang sama akan berbeda- beda di masing- masing daerah, disebabkan karena perbedaan harga bahan dan upah tenaga kerja.

Dalam menyusun Anggaran Biaya dapat dilakukan dengan 2 cara berikut :

1.ANGKA BIAYA KASAR

Sebagai Pedoman dalam menyusun anggaran biaya kasar digunakan harga satuan tiap meter persegi (mk2) luas lantai. Anggaran kasar dipakai sebagai pedoman terhadap anggaran biaya yang dihitung secara teliti.

Walaupun namanya anggaran biaya kasar, namun harga satuan tiap m2 luas lantai tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Dibawah ini diberikan sekedar contoh, untuk dapat menggambarkan penyusunan anggaran biaya kasar yaitu :

Bangunan Induk 10 X 8 = 80 m2 dikalikan harga satuan yaitu Rp Rp 150.000 = Rp 12.000.000
Jadi dapat disimpulkan adalah harga perm2 bangunan induk tsb adalah Rp 12.000.000 perm2 nya


2 .ANGKA BIAYA TELITI

Yang dimaksud anggaran biaya teliti adalah Anggaran Biaya Bangunan atau proyek yang dihitung dengan teliti dan cermat sesuai dengan ketentuan dan syarat- syarat penyusunan anggaran biaya. Pada anggaran biaya kasar sebagaimana diuraiakan terdahulu, harga satuan dihitung berdasarkan harga taksiran setiap luas lantai m2. Taksiran tsb haruslah berdasarkan harga yang wajar dan tidak terlalu jauh berbeda dengan harga yang dihitung secara teliti.
Sedangkan penyusunan anggaran biaya yang dihitung secara teliti,didasarkan atau didukung oleh :

a. Besteks
Gunanya untuk menentukan spesifikasi bahan dan syarat- syarat teknis

b. Gambar bestek
Gunanya untuk menetukan/menghitung besarnya masing- masing volume pekerjaan

c. Harga Satuan pekerjaan
Didapat dari harga satuan bahan dan harga satuan upah berdasarkanperhitungan analisa BOW

BOW Singkatan dari Bugerlijke Openbare Werken ialah suatu ketentuan dan ketetapan umum yang ditentukan oleh Dir BOW tanggal 28 Februari 1921 Nomor 5372 A Pada zaman pemerintahan Belanda. Di Zaman sekarang BOW diganti dengan HSPK, yang tentunya tiap kota maupun kabupaten mengeluarkan HSPK dan setiap tahun ada pergantian.

Demikian keterangan tentang arti dari Rencana Anggaran Biaya yang mungkin begitu awam bagi orang yang belum pernah membangun.

Oktober 04, 2012

Fasilitas Terminal


Fasilitas Terminal 
.      Terminal Kereta Api

Fasilitas stasiun kereta api umumnya terdiri atas:
·         Pelataran parkir di muka stasiun
·         Tempat penjualan tiket, dan loket informasi
·         Peron atau ruang tunggu
·         Ruang kepala stasiun, dan
·         Ruang PPKA (Pengatur Perjalanan Kereta Api) beserta peralatannya, seperti sinyal, wesel (alat pemindah jalur), telepon, telegraf, dan lain sebagainya.
Stasiun besar biasanya diberi perlengkapan yang lebih banyak daripada stasiun kecil untuk menunjang kenyamanan penumpang maupun calon penumpang kereta api, seperti:
·         Ruang tunggu
·         Restoran
·         Toilet mushola
·         Area parkir
·         Sarana keamanan (polisi khusus kereta api)
·         Sarana komunikasi
·         dipo lokomotif
·         Sarana pengisian bahan bakar.
Stasiun kereta api untuk keperluan naik turun penumpang sekurang-kurangnya dilengkapi fasilitas:
·         Keselamatan
·         Keamanan
·         Kenyamanan
·         Naik turun penumpang
·         Penyandang cacat
·         Kesehatan
·         Fasilitas umum.

Ruang Tunggu

Fasilitas kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang disesuaikan dengan kelas stasiun. Fasilitas umum adalah sarana pelayanan umum sekurang-kurangnya toilet, mushala, dan restoran. Stasiun kereta api untuk keperluan bongkar muat barang dilengkapi dengan fasilitas:
·      Keselamatan
·      Keamanan
·      Bongkar muat barang
·      Fasilitas umum.
Stasiun kereta api dapat menyediakan jasa pelayanan khusus yang dikenai tarif jasa pelayanan tambahan berupa:
·   Ruang tunggu penumpang
·   Bongkar muat barang
·   Pergudangan
·   Parkir kendaraan
·   Penitipan barang.

Parking Area
2.      Terminal Angkutan Darat

      a.       Terminal Tipe A

Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota antar propinsi dan atau angkutan lintas batas negara, angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Fasilitasnya antara lain:
·         Jalur pemberangkatan dan kedatangan
·         Tempat parkir
·         Kantor terminal
·         Tempat tunggu
·         Menara pengawas
·         Loket penjualan karcis
·         Rambu-rambu dan papan informasi
·         Pelataran parkir pengantar atau taksi
b.      Terminal Tipe B



Melayani kendaraan umum untuk angkutan antar kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan. Fasilitasnya antara lain:
·         Jalur pemberangkatan dan kedatangan
·         Tempat parker
·         Kantor terminal
·         Tempat tunggu
·         Menara Pengawas
·         Loket Penjualan Karcis
·         Rambu-rambu dan papan informasi
·         Pelataran parkir pengantar atau taksi
c.       Terminal Tipe C
Melayani angkutan pedesaan dengan fasilitasnya antara lain:
·         Jalur pemberangkatan dan kedatangan
·         Kantor terminal
·         Tempat tunggu
·          Rambu-rambu dan papan informasi

3.      Terminal Angkutan Laut
Fasilitas terminal angkutan laut atau yang biasa disebut pelabuhan antara lain:
a.       Fasilitas pokok:
·         Alur pelayaran (sebagai ‘jalan’ kapal sehingga dapat memasuki daerah pelabuhan dengan aman dan lancar)
·         Penahan gelombang (breakwater untuk melindunggi daerah pedalaman pelabuhan dari gelombang, terbuat dari batu alam, batu buatan dan dinding tegak)
·         Kolam pelabuhan (berupa perairan untuk bersandarnya kapal-kapal yang berada di pelabuhan)
·         Dermaga (sarana dimana kapal-kapal bersandar untuk memuat dan menurunkan barang atau untuk mengangkut dan menurunkan penumpang)
b.      Fasilitas penunjang
·         Gudang tertutup
·         Lapangan penumpukan
·         Peralatan bongkar muat
·         Fasilitas bunker
·         Fasilitas pencegahan pencemaran
·         Sarana bantu navigasi pantai
·         Kapal patroli
·         Jalan (lintasan untuk kendaraan atau pejalan kaki)
·         Fasilitas kantor dan peralatan penunjang bagi instansi pemegang fungsi keselamatan dan keamanan pelayaran, instansi bea cukai, imigrasi, dan karantina.

4.      Terminal Angkutan Udara

Fasilitas bandar udara yang terpenting adalah:
a.       Sisi Udara (Air Side)
·         Landsan pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari rumput ataupun tanah diperkeras (stabilisasi). Panjang landasan perintis umumnya 1.200 meter dengan lebar 20 meter, misal melayani twin otter, cessna, dan lain-lain. Pesawat kecil berbaling-baling dua (umumnya 600-800 meter). Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter. Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti fokker-27, tetuko 234, fokker-28, dlsb. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat yang dilayani adalah jet sedang seperti fokker-100, dc-10, b-747, hercules, dlsb. Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi ramainya lalu lintas.
·         Aprontempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building, sedangkan taksiway menghubungkan apron dan run-way. Konstruksi apron umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari pesawat.
·         Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat air traffic controller, berupa menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
·         Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka diseduiakan unit penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan pemadan kebakaran, mobil pemadam kebakaran, tabung pemadam kebakaran, ambulance, dan lain-lain. Peralatan penolong dan pemadam kebakaran.
·         Juga ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
b.      Sisi darat (land side)

·         Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar x, counter check-in, (ciq, custom - inmigration - quarantine) untuk bandar udara internasional, dan ruang tunggu (boarding lounge) serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
·         Curb, adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam bangunan terminal.
·         Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar/penjemput, termasuk taksi.